Setelah kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, masih ada daerah yang dijajah tentara Belanda termasuk Kalimantan Selatan.
Dengan semangat pejuang daerah Kalimantan Selatan, akhirnya berhasil untuk mengusir Belanda.
Pada tanggal 16 Mei 1948, TNI ALRI DIVISI (A) mengeluarkan sikap terhadap Belanda dan dunia internasional. Isinya adalah:
- TNI ALRI DIVISI (A) adalah bagian dari Angkatan Perang Republik Indonesia.
- TNI ALRI DIVISI (A) tidak akan hijrah ke wilayah Indonesia yaitu di Jawa sesuai hasil Perjanjian Linggarjati.
- TNI ALRI DIVISI (A) tidak akan melakukan pelanggaran militer terhadap isi Perjanjian Linggarjati.
- Agar Belanda mengosongkan Barabai yang akan digunakan TNI ALRI DIVISI (A) sebagai markas dan memudahkan hubungan dengan Belanda.
Namun pernyataan sikap ini dibalas Belanda dengan mengeluarkan ultimatum pada tanggal 20 Mei 1948, dengan isi:
“Agar semua kelompok pemberontak, utamanya yang tergabung dalam kelompok pimpinan Hasan Basry, menyerah dengan membawa pakaian, senjata dan mengangkat tangan ke atas, kepada pemerintah yang sah dan akan dianggap berlindung kepada pemerintah yang sah, serta akan dipertimbangkan menringankan kejahatan pemberontakan yang dilakukan”
Proklamasi 17 Mei diawali pada 15 Mei 1949, saat itu dilakukan perumusan teks proklamasi di Telaga Langsat.
Perumusan dipimpin H Aberani Sulaiman dibantu oleh Gusti Aman, Hasnan Basuki, Pangeran Arya, Budi Gawis dan Romansie. Perumusan selesai pada jam 03.00 pagi, 16 Mei 1949. Lalu diketik Romansie sebanyak 10 lembar dengan pita warna merah dan huruf kapital semua.
Isi proklamasi tanggal 17 Mei 1949 tersebut adalah sebagai berikut:
“PROKLAMASI“
MERDEKA, DENGAN INI KAMI RAKYAT INDONESIA DI KALIMANTAN SELATAN, MEMPERMAKLUMKAN BERDIRINYA PEMERINTAHAN GUBERNUR TENTARA DARI “ALRI” MELINGKUNGI SELURUH DAERAH KALIMANTAN SELATAN MENJADI BAGIAN DARI REPUBLIK INDONESIA, UNTUK MEMENUHI ISI PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945 YANG DITANDATANGANI OLEH PRESIDEN SOEKARNO DAN WAKIL PRESIDEN MOHAMMAD HATTA. HAL-HAL YANG BERSANGKUTAN DENGAN PEMINDAHAN KEKUASAAN AKAN DIPERTAHANKAN DAN KALAU PERLU DIPERJUANGKAN SAMPAI TETES DARAH YANG PENGHABISAN.
TETAP MERDEKA ! KANDANGAN,17 MEI IV REP. ATAS NAMA RAKYAT INDONESIA DI KALIMANTAN SELATAN GUBERNUR TENTARA
~HASSAN BASRY~
Upacara dihadiri masyarakat setempat dan anggota TNI ALRI DIVISI (A). Setelah pembacaan teks proklamasi oleh Hasan Basri dan penaikan bendera merah putih, bendera kembali diturunkan untuk menghindari serangan Belanda.
Untuk mempublikasikan hasil proklamasi, disuruhlah kurir Tarsan untuk menempel teks proklamasi di pasar Kandangan. Teks proklamasi akhirnya berhasil ditempel pada tanggal 20 Mei 1949, masyarakat pun gembira mendapat berita tersebut.
Bagian sejarah dari perjuangan rakyat Kalimantan Selatan adalah Tugu Kilometer 17 pada dasarnya memiliki nama Tugu 17 Mei.
Lokasinya, perempatan Jalan A Yani dan Jalan Gubernur Syarkawi, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalsel.
____________________________________________
Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Proklamasi_Kalimantan
https://klikkalsel.com/mengenang-17-mei-proklamasi-rakyat-kalimantan/
Comments
Post a Comment